Grab soal pengemudi ditabrak: Kami tanggung biaya perawatan medis
Jumat, 10 Maret 2017 09:40
Reporter : Fauzan Jamaludin
driver go-jek vs angkot di Tangerang. ©2017 Merdeka.com
Merdeka.com - Pada Rabu (8/3) kemarin, digaduhkan
dengan peristiwa pengemudi Grab ditabrak angkot di Mal City, Tangerang.
Dalam video yang diduga detik-detik saat angkot menabrak pengemudi,
terlihat pengemudi Grab yang tengah berhenti di bahu jalan terpelanting
hingga helm yang digunakan lepas.
Kabarnya hingga saat ini, pengemudi Grab masih dirawat di RS. Sontak, pasca kejadian itu, ramai-ramai para pengemudi transportasi online melakukan aksi swiping. Tak pelak, ketegangan pun terjadi di antara keduanya.
Kejadian ini pun membuat manajemen Grab buka suara. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, menyesalkan terjadinya ketegangan antara pengemudi angkot dan pengemudi transportasi online di Tangerang yang menimbulkan korban. Dia pun menghimbau kepada seluruh mitra untuk tak terpancing provokasi dan tindak kekerasan.
"Kami mendukung segala upaya pemerintah kota dan aparat keamanan untuk membuat situasi kembali kondusif. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami telah menghimbau seluruh mitra pengemudi kami untuk tidak terpancing provokasi dan tindak kekerasan serta untuk sementara waktu menghindari area-area yang terkena dampak aksi protes di Tangerang," tuturnya.
Dikatakannya, pihaknya juga akan menanggung seluruh biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh pengemudi yang ditabrak. Bahkan, jika pengemudi ingin mengadukan kejadian yang menimpa ke pihak berwajib, Grab akan mendampingi.
"Para mitra pengemudi Grab Indonesia dilindungi oleh asuransi, oleh karena itu kami akan menanggung seluruh biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh mitra pengemudi Grab Indonesia yang menjadi korban aksi protes. Selain itu, Grab Indonesia juga akan memberikan pendampingan hukum apabila mitra pengemudi Grab ingin mengadukan kejadian yang menimpanya ke pihak berwajib," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (10/3). [idc]
Kabarnya hingga saat ini, pengemudi Grab masih dirawat di RS. Sontak, pasca kejadian itu, ramai-ramai para pengemudi transportasi online melakukan aksi swiping. Tak pelak, ketegangan pun terjadi di antara keduanya.
Kejadian ini pun membuat manajemen Grab buka suara. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, menyesalkan terjadinya ketegangan antara pengemudi angkot dan pengemudi transportasi online di Tangerang yang menimbulkan korban. Dia pun menghimbau kepada seluruh mitra untuk tak terpancing provokasi dan tindak kekerasan.
"Kami mendukung segala upaya pemerintah kota dan aparat keamanan untuk membuat situasi kembali kondusif. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami telah menghimbau seluruh mitra pengemudi kami untuk tidak terpancing provokasi dan tindak kekerasan serta untuk sementara waktu menghindari area-area yang terkena dampak aksi protes di Tangerang," tuturnya.
Dikatakannya, pihaknya juga akan menanggung seluruh biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh pengemudi yang ditabrak. Bahkan, jika pengemudi ingin mengadukan kejadian yang menimpa ke pihak berwajib, Grab akan mendampingi.
"Para mitra pengemudi Grab Indonesia dilindungi oleh asuransi, oleh karena itu kami akan menanggung seluruh biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh mitra pengemudi Grab Indonesia yang menjadi korban aksi protes. Selain itu, Grab Indonesia juga akan memberikan pendampingan hukum apabila mitra pengemudi Grab ingin mengadukan kejadian yang menimpanya ke pihak berwajib," jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (10/3). [idc]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar