Sulut ekspor ikan beku ke Amerika Serikat dan buah pala ke Italia
Jumat, 10 Maret 2017 14:17
Reporter : Idris Rusadi Putra
Merdeka.com - Ikan beku produksi Provinsi Sulawesi
Utara saat ini telah tembus ke pasar Amerika Serikat. Akhir Februari
2017, ekspor ikan ke Negeri Paman Sam tembus 18,35 ton.
"Ikan beku yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 18,35 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 196.005 dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin seperti ditulis Antara Manado, Jumat (10/3).
Dia mengatakan, AS sangat meminati ikan beku asal Sulut, karena memiliki ciri khas dan kualitas yang berbeda dari daerah lain. "Mungkin karena perairan di laut Sulawesi yang sedikit berbeda," katanya pula.
Produk perikanan Sulut masih sangat disukai masyarakat AS, menyusul permintaan dari negara tersebut terus meningkat. Permintaan produk perikanan baik ikan beku maupun ikan segar dari negara sahabat tersebut cukup tinggi dan terjadi secara rutin.
"Hampir setiap minggu produk perikanan Sulut diekspor ke negara adidaya tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakatnya," katanya.
Ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan ikan kayu menjadi andalan ekspor Sulut saat ini. Empat komoditas perikanan ini menghasilkan nilai ekspor lebih dari 10 persen, dari total nilai ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia selama lima tahun terakhir ini.
Dia mengatakan, nilai ekspor yang besar dari ikan beku didapatkan di Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Yaman, dan beberapa negara lain di Eropa, seperti Belgia dan Belanda, sejumlah negara Asia, seperti Korea, Taiwan, dan Tiongkok, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Selain itu, daging buah pala asal Sulut juga makin diminati pembeli asal Italia, karena memiliki kualitas yang cukup tinggi. Daging buah pala kering yang diekspor ke Italia sebanyak 21,78 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD 43.560.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, Jenny Karouw mengatakan, produk daging buah pala kering sudah beberapa kali diekspor ke Italia sejak dua tahun sebelumnya.
"Memang, harus diakui Italia merupakan negara tujuan utama ekspor produk turunan pala dari biji pala, fuli pala, batok pala hingga daging buah pala kering," katanya.
Pemerintah berharap, petani dan pengekspor Sulut dapat memanfaatkan kesempatan ini karena daging buah pala juga ternyata bisa diekspor. "Sehingga kualitas produk dapat ditingkatkan lagi agar permintaan produk baru tersebut bukan hanya saja dari Italia namun bisa saja dari negara lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan pasar Italia masih sangat terbuka untuk pengiriman produk turunan pala asal Sulut, karena masyarakat di sana sangat meminati pala asal Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro ini.
Pala asal Sulut merupakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga pasar Eropa sangat meminatinya, karena selain Italia yang menjadi tujuan ekspor pala yakni Belanda, Jerman dan Inggris.
Karena untuk masuk pasar Eropa ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, namun selama ini produk pala Sulut sudah mampu memenuhinya sehingga kegiatan ekspor berjalan dengan baik. [idr]
"Ikan beku yang diekspor ke Amerika Serikat sebanyak 18,35 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 196.005 dolar AS," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin seperti ditulis Antara Manado, Jumat (10/3).
Dia mengatakan, AS sangat meminati ikan beku asal Sulut, karena memiliki ciri khas dan kualitas yang berbeda dari daerah lain. "Mungkin karena perairan di laut Sulawesi yang sedikit berbeda," katanya pula.
Produk perikanan Sulut masih sangat disukai masyarakat AS, menyusul permintaan dari negara tersebut terus meningkat. Permintaan produk perikanan baik ikan beku maupun ikan segar dari negara sahabat tersebut cukup tinggi dan terjadi secara rutin.
"Hampir setiap minggu produk perikanan Sulut diekspor ke negara adidaya tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakatnya," katanya.
Ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan ikan kayu menjadi andalan ekspor Sulut saat ini. Empat komoditas perikanan ini menghasilkan nilai ekspor lebih dari 10 persen, dari total nilai ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia selama lima tahun terakhir ini.
Dia mengatakan, nilai ekspor yang besar dari ikan beku didapatkan di Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Yaman, dan beberapa negara lain di Eropa, seperti Belgia dan Belanda, sejumlah negara Asia, seperti Korea, Taiwan, dan Tiongkok, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Selain itu, daging buah pala asal Sulut juga makin diminati pembeli asal Italia, karena memiliki kualitas yang cukup tinggi. Daging buah pala kering yang diekspor ke Italia sebanyak 21,78 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD 43.560.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, Jenny Karouw mengatakan, produk daging buah pala kering sudah beberapa kali diekspor ke Italia sejak dua tahun sebelumnya.
"Memang, harus diakui Italia merupakan negara tujuan utama ekspor produk turunan pala dari biji pala, fuli pala, batok pala hingga daging buah pala kering," katanya.
Pemerintah berharap, petani dan pengekspor Sulut dapat memanfaatkan kesempatan ini karena daging buah pala juga ternyata bisa diekspor. "Sehingga kualitas produk dapat ditingkatkan lagi agar permintaan produk baru tersebut bukan hanya saja dari Italia namun bisa saja dari negara lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan pasar Italia masih sangat terbuka untuk pengiriman produk turunan pala asal Sulut, karena masyarakat di sana sangat meminati pala asal Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro ini.
Pala asal Sulut merupakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga pasar Eropa sangat meminatinya, karena selain Italia yang menjadi tujuan ekspor pala yakni Belanda, Jerman dan Inggris.
Karena untuk masuk pasar Eropa ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, namun selama ini produk pala Sulut sudah mampu memenuhinya sehingga kegiatan ekspor berjalan dengan baik. [idr]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar