Menko Darmin sebut masalah SDM jadi kelemahan bangun infrastruktur
Selasa, 29 November 2016 14:01
Reporter : Dwi Aditya Putra
Darmin Nasution. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution
mengatakan perlu adanya peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
melaksanakan pengembangan pembangunan infrastruktur Tanah Air. Oleh
karena itu, perlu adanya pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi
berbasis kompetensi yang link and match dengan industri,
"Kita sudah mulai bangun infrastruktur walaupun masih jalan terus, deregulasi, paket kebijakan, sektor industri, pariwisata dan sebagiannya. Keempat yang belum adalah SDM," jelasnya pada saat Penandatanganan Nota Kesepahaman 5 Menteri dan Perjanjian Kerja sama SMK dengan Industri, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/11).
Menurutnya, bila keempatnya berjalan maka akan lebih tepat. Serta disusul dengan kebijakan besar, yakni kebijakan moneter dan fiskal. Darmin menilai, masyarakat saat ini belum terbiasa oleh pelatihan dan pendidikan vokasi, sehingga perlu adanya ide link and match.
"Oleh karena itu yang kalau anda lihat tugas masing-masing MoU itu masih banyak langkah disiapkan. Kelembagaan yang berjalan harus ditata dan lebih penting memang kita tidak bisa menunggu semuanya siap dulu baru dimulai, makanya perlu didorong pilot project," tandasnya.
Darmin menambahkan, Indonesia sendiri saat ini belum terjalin sempurna. Sebab, masalah SDM masih menjadi pekerjaan rumah.
"Sejarah kita sudah berpuluh-puluh tahun dimana selama ini kita link and match, enggak pernah link dan enggak pernah match." ungkapnya.
Ke depan, Darmin mengupayakan adanya uji coba dalam suatu pendidikan vokasi dalam bidang penyuluhan. Bisa profesional di pendidikan tinggi atau juga pelatihan di Kementerian Ketenagakerjaan.
"Mari kita ingin upaya bersama saya percaya dengan kerjasama ini, pasti menyangkut sektor lain, Kemenhub, ESDM, Pertahanan, Pariwisata di sana semua banyak job, dan itu harus mempunyai standar dari taman-taman untuk menempati satu job yang baik," pungkas Darmin. [sau]
"Kita sudah mulai bangun infrastruktur walaupun masih jalan terus, deregulasi, paket kebijakan, sektor industri, pariwisata dan sebagiannya. Keempat yang belum adalah SDM," jelasnya pada saat Penandatanganan Nota Kesepahaman 5 Menteri dan Perjanjian Kerja sama SMK dengan Industri, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/11).
Menurutnya, bila keempatnya berjalan maka akan lebih tepat. Serta disusul dengan kebijakan besar, yakni kebijakan moneter dan fiskal. Darmin menilai, masyarakat saat ini belum terbiasa oleh pelatihan dan pendidikan vokasi, sehingga perlu adanya ide link and match.
"Oleh karena itu yang kalau anda lihat tugas masing-masing MoU itu masih banyak langkah disiapkan. Kelembagaan yang berjalan harus ditata dan lebih penting memang kita tidak bisa menunggu semuanya siap dulu baru dimulai, makanya perlu didorong pilot project," tandasnya.
Darmin menambahkan, Indonesia sendiri saat ini belum terjalin sempurna. Sebab, masalah SDM masih menjadi pekerjaan rumah.
"Sejarah kita sudah berpuluh-puluh tahun dimana selama ini kita link and match, enggak pernah link dan enggak pernah match." ungkapnya.
Ke depan, Darmin mengupayakan adanya uji coba dalam suatu pendidikan vokasi dalam bidang penyuluhan. Bisa profesional di pendidikan tinggi atau juga pelatihan di Kementerian Ketenagakerjaan.
"Mari kita ingin upaya bersama saya percaya dengan kerjasama ini, pasti menyangkut sektor lain, Kemenhub, ESDM, Pertahanan, Pariwisata di sana semua banyak job, dan itu harus mempunyai standar dari taman-taman untuk menempati satu job yang baik," pungkas Darmin. [sau]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar